Pertemuan ke 32 Bunyi

 

LKS

Klik Disini

RPP

klik disini


Bunyi adalah gelombang getar dari suatu sumber bunyi yang merambat pada suatu medium baik berupa zat padat, zat cair atau gas.

Rambatan bunyi dalam medium zat padat lebih cepat  jika dibandingkan dengan rambatan bunyi  pada zat cair atau gas, hal ini disebabkan oleh jarak antara molekul dalam zat padat lebih dekat dibanding pada zat cair atau gas.

Bunyi merambat melalui suatu medium dengan cara memindahkan energi kinetik dari suatu molekul ke molekul lain dalam sebuah medium. Dalam vakum bunyi tidak dapat merambat dikarenakan tidak ada medium sebagai pengantar gelombang bunyi.

Perhatikan alat percobaan sederhana bunyi dalam vakum di bawah ini :





Dimana sebuah bel dibunyikan dalam sebuah tabung, kemudian udara dalam tabung dikeluarkan sampai vakum. Pada kondisi masih ada udara dalam tabung maka bunyi masih dapat terdengar, tetapi bunyi tidak akan terdengar setelah tabung pada kondisi vakum yaitu kondisi tidak ada udara atau tidak ada gas sama sekali dalam tabung.

Bunyi merupakan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah getarnya berimpit ( sejajar ) terhadap arah rambat gelombang.

Gambar gelombang longitudinal.













Pada medium gas yaitu pada udara, gelombang bunyi bergerak kesegala arah.



Alat seismograf yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap getaran frekuensi rendah, dan sekarang sudah dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti sensor elektronik, dimungkinkan dapat mendeteksi gelombang Infrasonik yaitu getaran yang mempunyai frekuensi kurang dari 16 Hz, contohnya frekuensi getar gempa bumi yang telah diuraikan pada penjelasan di atas.

Selanjutnya beralih pada pembahasan gelombang Ultrasonik. Seperti saudara telah ketahui, bahwa beberapa binatang misalkan anjing, dapat mendengarkan bunyi yang frekuensinya 50.000 Hz. Dari kemampuan pendengaran ini dan juga penciumannya, maka anjing biasa digunakan untuk pelacak.












Binantang lain yang memiliki kemampuan pendengaran bunyi atau getar sampai dengan frekuensi 100.000 Hz adalah kelelawar. Oleh karena itu kelelawar memiliki kemampuan mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya dengan sangat baik. Kemampuan Ultrasonik yang dimiliki kelelawar inilah membuat kelelawar mampu mendeteksi selang waktu gelombang pancar suatu gelombang getar bunyi pada benda dengan cepat, sehingga kelelawar disaat terbang dengan kecepatan tinggi tidak akan bertabrakan walaupun dimalam hari yang gelap.










Begitu juga dengan lumba – lumba, hewan mamalia ini memiliki kemampuan mengeluarkan dan mendengarkan suara ultrasonik yaitu frekuensi 100.000 Hz.  Fenomena ini digunakan oleh manusia untuk mengembangkan teknologi kapal laut dan kapal selam yang memiliki teknologi SONAR ( Sound Navigation Ranging ) yaitu untuk mendeteksi benda disekitar kapal selam dan juga untuk mengetahui kedalam dasar laut.




 

































































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan ke 4 Pengukuran